e-MODUL VIRUS

VIRUS 2.DAFTAR ISI I. SEJARAH PENEMUAN VIRUS II. CIRI-CIRI TUBUH VIRUS A. CIRI-CIRI VIRUS B. STRUKTUR TUBUH VIRUS C. ANATOMI TUBUH VIRUS III. CARA HIDUP DAN REPRODUKSI VIRUS A. CARA HIDUP VIRUS B. REPRODUKSI VIRUS 1.Daur Litik 2.Daur Lisogetik IV. JENIS-JENIS VIRUS DAN KLASIFIKASINYA A. JENIS-JENIS VIRUS B. KLASIFIKASI VIRUS V.PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN A. PERANAN VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN B. PERANAN VIRUS YANG MERUGIKAN VI. DIAGNOSIS VIRUS DI LABORATORIUM VII. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS 3.GLOSARIUM - Asam Nukleat : Senyawa kimia yang terdapat dalam inti sel (Nukleus) yang berperan dalam penyimpanan dan pemindahan informasi genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat turunan - Bakteriofag : Virus yang benbentuk huruf T yang menyerang bakteri Escherichia coli - Kapsid : Selubung terluar virus yang tersusun atas banyak subunit protein yang disebut kapsomer - Lisogenik : Salah satu cara replikasi virus di mana DNA atau RNA virus akan memasuki sel dan mengontaminasi ke dalam DNA inang untuk menghasilkan gen baru yang disebut profag. - Lisozim : Enzim yang memutuskan ikatan β-1,4-glikosida antara asam-N-asetil glukosamin dengan asam- N-asetil muramat pada peptidoglikan sehingga dapat merusak dinding sel bakteri - Litik : Salah satu cara replikasi virus yang pada fase akhir terjadi peristiwa lisisnya dinding sel bakteri akibat terbentuknya banyak virus baru di dalam sel bakteri - Virion : Partikel virus bebas sebelum memasuki sel - Vaksin : bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. 4.PENDAHULUAN A.KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI No KD Pengetahuan No KD Keterampilan 3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan 4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan 3.4.1 3.4.2 3.4.3 3.4.4 3.4.5 3.4.6 Menyebutkan ciri – ciri virus (C1) Menunjukkan bagian struktur tubuh virus bakterofage (C2) Mengelompokkan ciri virus sebagai mahluk hidup dan virus sebagai benda mati ( C3) Menganalisis peran dari masing masing bagian struktur tubuh virus Menganalisis replikasi virus berdasar siklus litik dan lisogenik Mengaitkan peran virus dalam kehidupan manusia 4.4.1 Membuat slogan/poster kampanye bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya B.DESKRIPSI SINGKAT MATERI Modul tentang VIRUS ini berisi KD dan IPK yang harus dikuasai siswa,Tujuan Pembelajaran,Uraian Materi Pembelajaran,Rangkuman,Lembar Kerja Keterampilan yang harus dikerjakan juga Latihan Soal dan Evaluasi yang dilengkapi dengan Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran.Setiap Sub Materi dilengkapi dengan Video Pembelajarannya. Untuk pembelajaran berikutnya disediakan juga Modul tentang BAKTERI.Diharapkan setelah mempelajari tentang VIRUS dan BAKTERI siswa memiliki kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri C.PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Cara penggunaan modul pada kegiatan pembelajaran secara umum sesuai dengn skenario setiap penyajian materi pelajaran.Langkah-langkah belajar dengan menggunakan modul ini : 1.Pendahuluan Siswa membaca daftar isi dan glosarium serta KD dan IPK yang harus dikuasai dalam Materi Pembelajaran ini. 2.Mengkaji Materi Pembelajaran Siswa mengkaji materi pembelajaran dan mengamati video yang disediakan sesuai dengan sub materi. 3.Mengerjakan Lembar Kerja Keterampilan 4.Membaca Rangkuman 5.Mengerjakan Latihan Soal dan Evaluasi 6.Mencocokkan dengan Kunci Jawaban yang telah disediakan 7.Menilai kemampuan diri sendiri terhadap penguasaan materi-materi/ sub –sub materi yang telah dipelajarinya. 5.KEGIATAN PEMBELAJARAN MATERI VIRUS A.TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran mandiri menggunakan modul ini dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan dengan rasa ingin tahu, disiplin tinggi selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri , serta pantang menyerah. B.URAIAN MATERI I.SEJARAH PENEMUAN VIRUS Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.[1] Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit. Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska. II.CIRI-CIRI TUBUH VIRUS A.Ciri-ciri Virus Organisme aseluler, tidak memiliki ciri sel hidup. Berukuran sangat kecil (20-300 nanometer), hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Merupakan agen infeksi terkecil. Mengandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA (tidak pernah keduanya seperti pada organisme lain). Reproduksi hanya dapat berlangsung dalam sel hidup → Parasit intraseluler obligat. Virus mempunyai sifat sebagai benda mati dan benda hidup. Virus dapat dikristalkan seperti benda mati, namun virus dapat berkembang biak seperti makhluk hidup. Namun demikian virus tidak dapat dikatakan sebagai sel karena hanya tersusun atas selubung protein dan asam nukleat, belum mempunyai membran sel, sitoplasma, dan organel. Selain itu virus tidak dapat melakukan metabolismenya sendiri. Bentuk Virus Bentuk virus juga bermacam-macam, misalnya berbentuk seperti bola (isometrik), bentuk tangkai memanjang/filamen, dan bentuk seperti huruf T. Untuk memudahkan identifikasi, bentuk virus dikelompokkan menjadi empat kelompok utama. 1. Virus bentuk spiral 2. Virus bentuk ikosahedron 3. Virus berpelindung 4. Virus bentuk kompleks B.STRUKTUR TUBUH VIRUS Virus merupakan partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup di dalam sel. Hidup virus tersusun atas asam nukleat dan protein. Asam nukleat membawa informasi genetik virus dan protein berfungsi sebagai pelindung yang menyelubungi asam nukleat. Asam nukleat virus dapat berupa ADN (asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat). Beberapa jenis virus juga memiliki protein yang berfungsi sebagai enzim. Kadang-kadang selubung pelindung virus tidak hanya tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) dan lemak (disebut lipoprotein). Kebanyakan virus hanya memiliki satu selubung pelindung, namun demikian ada juga virus yang memiliki beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid dan protein penyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid yang berisi asam nukleat disebut nukleokapsid. Selain protein pelindung, beberapa virus memiliki pelindung tambahan berupa membran lipoprotein yang melingkupi nukleokapsid dan disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai alat tambahan seperti ekor dan serabut. Virus yang strukturnya sempurna, matang, dan mampu menginfeksi sel hidup disebut virion. Fungsi kapsid bagi virion adalah sebagai berikut. 1. Melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease). 2. Pada permukaan kapsid terdapat bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang. 3. Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang ketika melakukan infeksi. C.ANATOMI TUBUH VIRUS T Tubuh virus terdiri atas kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor. Anatomi Virus 1.Kepala Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. 2.Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus. 3.Isi tubuh Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. 4.Ekor Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. III.CARA HIDUP DAN REPRODUKSI VIRUS A.CARA HIDUP VIRUS Virus yang menyerang sel eukariota (sel yang memiliki membran inti) biasanya hanya menyerang jaringan tertentu. Contohnya, virus HIV hanya menyerang sel darah putih tertentu yang disebut limfosit T CD4. Virus influeza hanya menyerang sel-sel pada permukaan saluran pernafasan, sedangkan jaringan lain tidak diserang. Penularan virus dari suatu sel inang ke sel inang lainnya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan virus secara langsung dapat terjadi melalui udara, air, darah, lendir, dan media lain. Contohnya, penularan virus yang menyebabkan penyakit polio, pilek, cacar, herpes dan campak. Sementara penularan virus secara tidak langsung terjadi melalui perantaraan vektor (hospes sementara). Contohnya, Flavivirus (virus dengue) penyebab penyakit demam kuning atau demam berdarah pada manusia yang membutuhkan vektor nyamuk Aedes Aegypti, Togavirus penyebab penyakit ensefalitis (peradangan otak) juga ditularkan oleh nyamuk. Beberapa virus yang menyebabkan penyakit pada tanaman biasanya menular melalui vektor serangga. B.REPRODUKSI VIRUS Virus bereproduksi dengan dua cara, yaitu cara litik dan lisogenik. 1.Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil bereproduksi. 2.Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel induk, tetapi virus menempel pada sel induk dan berintegrasi dengan DNA sel induk tersebut. Jadi, jika sel induk membelah diri, virus pun akan ikut membelah. 1. Daur Litik Fase-fase pada daur litik bakteriofage (disebut juga fag) terdiri atas : a. Fase adsorpsi (penempelan) dan infeksi - Fase ini dimulai ketika bakteriofage menempel atau menginfeksi daerah reseptor (reseptor site/reseptor spot). - Daerah reseptor merupakan bagian tertentu pada dinding sel bakteri yang diinfeksi oleh bakteriofage. - Bakteriofage kemudian mengeluarkan enzim lisosom untuk melubangi atau merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding bakteri sel rusak (terhidrolisis), seluruh isi bakteriofage masuk ke dalam sel bakteri. Bakteriofage kemudian mengendalikan dan merusak DNA sel bakteri. b. Fase replikasi (sintesis) dan perakitan DNA bakteri digunakan sebagai bahan oleh fag untuk membentuk DNA baru (replikasi) dan membentuk selubung protein. Terbentuklah molekul-molekul DNA fag yang baru beserta selubungnya. c. Fase lisis Sesudah bakteriofage-bekteriofage baru terbentuk, sel bakteri akan lisis (pecah) sehingga bakteriofage-bakteriofage baru tersebut dapat keluar. 2. Daur Lisogenik Fase-fase pada daur lisogenik terdiri atas : a. Fase absorbsi dan infeksi Bakteriofage menempel pada daerah reseptor, lalu melakukan penetrasi. DNA bakteriofage dimasukkan ke dalam sel bakteri. b. Fase penggabungan DNA fag yang masuk ke dalam bakteri bergabung dengan DNA bakteri dan membentuk profag. c. Fase pembelahan Jika sel bakteri membelah diri, profag ikut membelah diri sehingga dua sel anakan bekteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. - Fag menenpel pada reseptor. - DNA fag mengendalikan metabolisme sel untuk membentuk protein dan DNA fag. - Bagian kepala fag yang kosong terbentuk. - Kepala fag yang kosong terisi oleh DNA. - Bagian-bagian lain mulai terbentuk. Serabut ekor terbentuk paling akhir. - Sel bakteri lisis. Fag keluar sel. - Fag bereplikaasi bersama DNA bakteri melalui pembelahan biner. - Pembelahan biner selesai. Setiap sel memiliku DNA fag yang tersisip pada DNA bakteri. IV.JENIS –JENIS VIRUS DAN KLASIFIKASINYA A.JENIS-JENIS VIRUS Virus RNA Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III hingga VI. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus. Retroviridae Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom RNA berjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi. Salah satu genus dari familia ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2. Picornaviridae Picornaviridae berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, di antaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus. Orthomyxoviridae Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk melepaskan virion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus. Virus ini diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu: 1.Influenza tipe A merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan paus) Virus influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift dan antigenic shift. Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya endemik musiman. Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi. 1.Influenza tipe B 2.Influenza tipe C 3.Tick-Borne Influenza; virus ini merupakan virus yang berasal dari kutu. Arbovirus Arbovirus merupakan singkatan dari Arthropoda-Borne virus yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili yaitu: 1.Togaviridae, contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus. 2.Flaviviridae, contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue. 3.Bunyaviridae, contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia. 4.Reoviridae, contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak. Virus DNA Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae. Herpesviridae Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu : 1.Alpha Herpesvirus, virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga. infeksi virus ini bersifat laten persisten disebabkan karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang. jika kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali pada tempat yang sama. Contoh dari virus ini adalah Herpes simplextipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus. 2.Beta Herpesvirus, virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. virus ini menyebabkan infeksi pada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital). Contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus. 3.Gamma Herpesvirus, virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas. Contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus. Parvoviridae Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore.[32] Virus ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau keguguran pada janin. Poxviridae Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks. Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox. Smallpox cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia. sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan. Virus Raksasa Ilmuwan menemukan virus raksasa yang dikenal dengan istilah Mimivirus, Megavirus, dan Pandoravirus. Pandoravirus merupakan jenis virus berukuran sangat besar dengan genom yang jauh lebih besar dibanding virus-virus lain yang sudah lebih dulu dikenal. Pandoravirus disebut sebagai virus super raksasa, karena ukurannya mengalahkan virus berukuran raksasa lain seperti Mimivirus atau Megavirus. Meski berukuran raksasa, namun tetap tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Virus ini ditemukan peneliti dari Prancis Jean Michael Claverie dari Universitas Mediterranée. Pandoravirus berukuran seribu kali lebih besar dibanding virus influenza yang berukuran 100 nanometer. Pandoravirus memiliki 2.556 gen (200 kali lebih banyak dari virus influenza). Ukuran Pandoravirus lebih besar dua kali lipat dari Megavirus yang hanya memiliki 1.120 gen. B.KLASIFIKASI VIRUS Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik fungsional. a.Klasifikasi virus berdasarkan morfologi Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya (sampul) menjadi 4 kelompok, yaitu: 1. Virus DNA 2. Virus RNA 3. Virus berselubung 4. Virus tidak berselubung Virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat: DNA atau RNA. b.Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi: Virus Enterik 1. Virus Respirasi 2. Arbovirus 3. Virus onkogenik 4. Hepatitis virus c.Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional Virus diklasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu: 1. Virus tipe I: DNA utas ganda 2. Virus tipe II = DNA utas tunggal 3. Virus tipe III = RNA utas ganda 4. Virus tipe IV = RNA utas tunggal (+) 5. Virus tipe V = RNA utas tunggal (-) 6. Virus tipe VI = RNA utas tunggal (+) dengan DNA perantara (intermediat) 7. Virus tipe VII = DNA utas ganda dengan RNA perantara V.PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN A.PERANAN VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor ¬biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember ¬2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. B.PERANAN VIRUS YANG MERUGIKAN Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang. Penyakit hewan akibat virus Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet, disebabkan oleh virus rabies. Penyakit tumbuhan akibat virus Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Penyakit manusia akibat virus Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks). Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia. Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium. Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika. Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia. VI.DIAGNOSIS VIRUS DI LABORATORIUM Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit dan mahal. Karena itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang, misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli virus. Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). VII.PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh.Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus. Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi virus atau bakteri pada umumnya menimbulkan demam, hanya saja infeksi bakteri akan meningkatkan kadar Sel darah putih, sedangkan infeksi virus tidak, tetapi infeksi bakteri, virus bahkan jamur akan meningkatkan kadar Antibodi M(IgM), tetapi pemeriksaan IgM agak mahal. Pemeriksaan Sel darah putih ataupun IgM tidak dapat menentukan jenis penyakitnya, tetapi kedua pemeriksaan tersebut hanya mengindikasikan penyakit tersebut diakibatkan oleh apa. Jika biaya menjadi kendala, maka pemeriksaan Sel darah putih saja sudah cukup, karena infeksi virus tidak dapat diobati dengan anti-biotik dan pada umumnya infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya (virus self limiting life) dengan istirahat (istirahat penuh di ranjang, jika perlu) dan gizi yang cukup, kecuali HIV di mana untuk diagnosis awal diperlukan pemeriksaan CD4yang relatif murah. C.RANGKUMAN • Tubuh virus bukanlah merupakan suatu sel karena tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organel lainnya. • Virus bakteriofag yang berbentuk huruf T ( misalnya fag T4 ) memiliki bagian-bagian, yaitu kepala, leher, dan ekor. Pada bagian kepala hingga ekor terdapat kapsid dan selubung ekor ( bagian terluar ), serta asam nuklet ( bagian dalam ). • Virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. Virus yang mengandung DNA, antara lain Parvovirus, Papovavirus, Adenovirus, dan Herpevirus. Sementara virus yang mengandung RNA, antara lain Pacornavirus, Togavirus, Flavivirus, Calicivirus ( RNA positif ), Caronavirus, Paramyxovirus, Rhabdovirus, Filovirus, Ortbomyxovirus, Bunyavirus, Arenavirus, Reovirus, dan Retrovirus. • Virus hidup sebagai parasit intraseluler obligat pada bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia. • Reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap pematangan, dan tahap lisis. • Usaha pencegahan infeksi virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin, sedangkan pengobatannya dengan cara pemberian interferon dan kemoterapi antivirus. D. LEMBAR KERJA KETERAMPILAN Mata Pelajaran : Biologi Judul : Bagian tubuh virus dan tahap replikasi virus Kelas/Semester : X/1 Indikator Pencapaian Kompetensi : 3.4.1 Menyebutkan ciri – ciri virus (C1) 3.4.2 Menunjukkan bagian struktur tubuh virus bakterofage (C2) . 3.4.3 Mengelompokkan ciri virus sebagai mahluk hidup dan virus sebagai benda mati ( C3) 3.4.4 Menganalisis peran dari masing masing bagian struktur tubuh virus Petunjuk Kerja : 1. Pelajarilah buku rujukan yang ada 2. Diskusikanlah dengan teman kelompokmu tentang bagian tubuh virus Alat dan Bahan 1. Charta atau gambar virus bakteriofage Alat tulis Langkah Kerja : 1.Amati gambar di bawahini 2.Lengkpilah gambar virus Bakteriofage dibawah ini dengan menuliskan nama bagian bagian yang diberi label berikut fungsinya masing masing E.LATIHAN SOAL 1. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri virus adalah .... a. tubuh uniseluler b. sel prokariotik c. sel eukariotik d. tubuh multiseluler e. tubuh aseluler 2. Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap sebagai makhluk hidup adalah …. a. kapsidnya terdiri dari protein b. dapat dikristalkan c. tubuh terdiri atas DNA/RNA d. dapat menduplikasi diri e. dapat hidup hanya pada sel hidup 3. Virus yang berbentuk huruf T adalah…. a. Adenovirus b. Rabdovirus c. Ebolavirus d. Bakteriofag e. HIV 4. Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah.... a. lisis – penetrasi – adsorpsi – sintesis – pematangan b. penetrasi – adsorpsi – lisis – sintesis – pematangan c. adsorpsi – lisis – penetrasi – sintesis – pematangan d. sintesis – pematangan – adsorpsi – penetrasi – lisis e. adsorpsi – penetrasi – sintesis – pematangan – lisis 5.Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus, antara lain.... a. tungro, mosaik, dan CVPD b. antraks dan chikungunya c. kolera, flu burung, dan SARS d. kutil, cacar, dan gondok e. rabies, AIDS, dan sifilis 6. Virus yang dapat bereproduksi melaluai siklus lisogenik dan litik disebuat.... a. bakteriofag b. profag c. virus temperat d. virus berselubung e. virus telanjang 7. Kisaran inang virus flu burung adalah.... a. serangga, padi, tomat b. nyamuk, ayam, monyet c. E. Coli di usus besar d. unggas, babi, manusia e. aedes aigypti 8. Virus dapat hidup secara... a. heterotrof fakultatif b. parasit ekstraseluler c. kemoautotrof d. saproba e. parasit intraseluler obligat 9. Pencegahan terhadap infeksi virus polio dapat dilakukan dengan cara.... a. pemberian vaksin virus hidup yang dilemahkan melalui mulut ( oral ) b. pemberian vaksin virus hidup melalui injeksi subkutan ( kulit ) c. pemberian vaksin virus mati yang dicampur bahan makanan d. pemberian interferon e. kemoterapi antivirus 10. Berikut ini bukan merupakan cara mencegah penularan infeksi virus flu burung yang benar adalah.... a. menutup semua usaha peternakan ayam b. mengadakan program vaksinasi untuk unggas sehat c. meningkatkan kebersihan lingkungan d. mengonsumsi makanan yang bergizi e. sering mencuci tangan dengan sabun F.PENILAIAN DIRI INSTRUMEN PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK Kelas/Semester : X / Semester I Mata Pelajaran : Biologi Materi Pembelajaran : VIRUS NO. SUB MATERI PEMBELAJARAN PENGUASAAN MATERI YA TIDAK 1. I. SEJARAH PENEMUAN VIRUS 2. II.CIRI-CIRI TUBUH VIRUS 3. III.CARA HIDUP DAN REPRODUKSI VIRUS 4. IV.JENIS-JENIS VIRUS DAN KLASIFIKASINYA 5. V. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN 6. VI.DIAGNOSIS VIRUS DI LABORATORIUM 7. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS 6.EVALUASI Indikator Soal HOTS / LOTS Rumusan Soal SKOR 1 2 3 3.4.1 LOTS 1.Sebutkan 5 ciri – ciri virus (C1) 5 3.4.2. LOTS 2.Lengkpilah gambar virus Bakteriofage dibawah ini dengan menuliskan nama bagian bagian yang diberi label Menunjukkan bagian struktur tubuh virus bakterofage (C2) 5 3,4,3 LOTS ciri – ciri apakah yang menyebabkan virus dikelompokkan sebagai benda mati dan virus sebagai mahluk hidup 5 3.4.4 HOTS Perh atikan gambar virus dibawah ini ! Jelaskan keterkaitan antara struktur no 1 pada gambar dengan fungsinya 10 PEDOMAN PENILAIAN : Jumlah skor x 4 7. KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN A.JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA JAWABAN BENAR SKOR 1,JAWABAN SALAH SKOR 0,SKOR MAKSIMAL 10 1. e. Tubuh aseluler 2. a. Kapsidnya terdiri dari protein 3. d. Bakteriofag 4. e. Adsorbsi-penetrasi-sintesis-pematangan-lisis 5. a. Tungro, mosaik, dan CVPD 6. a. Bakteriofag 7. d. Unggas, babi, dan manusia 8. e. Parasit intraseluler obligat 9. a. Pemberin vaksin virus hidup yang dilemahkan melalui mulut ( oral ) 10.a. Menutup semua usaha peternakan ayam B.JAWABAN SOAL ESSAY PEDOMAN PENSKORAN ADA PADA SOAL 1. INDIKATOR 3.4.1 5 ciri virus: 1. aseluler 2. dapat hidup dan berkembang dalam tubuh organisme lain 3. dapat di kristalkan 4. memiliki ukuran 20-300 nm 5. berkembangbiak melalui dua tahap ( tahap lisogenik dan litik ) 2.INDIKATOR 3.4.2 Nama bagian tubuh virus bakteriofag: a.kapsid ( selubung protein ) b.kepala virus c.asam nukleat ( DNA / RNA ) d.leher virus e.selubung ekor f.lempeng dasar g.serabut ekor 3.INDIKATOR 3.4.3 a.Ciri virus yang membuatnya dikelompokkan sebagai benda mati 1. aseluler 2.dapat dikristalkan 3.tidak dapat melakukan metabolismenya sendiri b.Ciri virus yang membuatnya dikelompokkan sebagai mahkluk hidup adalah karena dapat berkembang biak seperti makhluk hidup 4. INDIKATOR 3.4.4 Keterkaitan antara struktur DNA /RNA VIRUS virus fungsinya adalah DNA/RNA virus hanya mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi protein baik yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. 8. DAFTAR PUSTAKA Irnaningtyas.2014,Biologi untuk SMA Kelas X.Jakarta : Penerbit Erlangga D.A.Pratiwi,Sri Maryati,Srikini,Suharno,Bambang S,2007,Biologi untuk SMA kelas X.Jakarta : Penerbit Erlangga Ririn Safitri,Bowo Sugiharto,2013,Biologi untuk SMA/MA X.Surakarta : Penerbit dan Percetakan Mediatama Wikipedia Bahasa Indonesia 9.LAMPIRAN

Komentar

Postingan Populer